Di berbagai kesempatan, Menteri Erick menyampaikan perlu adanya keterlibatan usia muda untuk memimpin. Misalnya, itu bisa menjadi salah satu pandangan segar, apalagi perkembangan digital semakin pesat belakangan ini.
Mereka menempati di berbagai BUMN, mulai dari BRI, Jasa Marga, Telkom hingga Pertamina.
Tercatat, pada 2021 porsi direksi milenial di BUMN mencapai 5%.
“BOD (Board of Directors) BUMN millenials realisasinya mencapai target 5% dari target 2023 sebesar 10%,” demikian dikutip dari dokumen resmi Kementerian BUMN, Jumat (7/1/2022).
Menteri Erick punya target 10 persen pemimpin milenial pada 2023 mendatang. Diketahui, rata-rata pemimpin di lingkup BUMN dalam kategori milenial ini berumur 40 tahun.
Namun, jika diperhatikan, paling tua dalam berusia 43 tahun, sementara paling muda adalah 31 tahun.
Kebanyakan, posisi strategis yang diisi oleh para milenial ini berupa jabatan direktur yang secara teknis memahami alur bisnis perusahaan.
Daftar 10 milenial yang menjadi direksi BUMN.
- Viviana Dyah, Direktur Keuangan BRI baru berusia 43 tahun.
- Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano juga baru berumur 42 tahun.
- Direktur Perencanaan dan Pengembangan PT ASDP Ferry Harry M Adhi berusia 42 tahun.
- Direktur Operasi & Teknologi Informasi PT Pos Indonesia Hariadi juga masih 42 tahun.
- Rony Hanityo A, Direktur Investasi PT Taspen, yang masih berumur 41 tahun.
- Direktur Jaringan dan Layanan BRI Arga M Nugraha juga baru menginjak usia 40 tahun.
- Soleh Ayubi menjabat Direktur Transformasi dan Digital Biofarma di usianya yang ke-38.
- Fajrin Rasyid, mantan bos e-commerce Bukalapak, berkontribusi sebagai Direktur Digital Business PT Telkom di usia 35 tahun.
- Fadli Rahman yang mengisi posisi Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina di usia 35 tahun.
- Sementara, Direktur termuda di BUMN ada di PT Jiwasraya, yaitu Ryan D Firman yang usianya baru 31 tahun.