TANGERANG SELATAN, BERITARAYA – Ketua Komunitas Anggur Tangerang Selatan (Tangsel) Roy Nurdin meminta Pemerintah Kota Tangsel untuk mendorong para penggiat anggur, pasalnya antusias masyarakat dalam menanam buah tersebut saat ini sudah besar.
“Kami sudah dua tahunan yah berjalan. Totalnya ada 200 an anggota. Backgroundnya macam macam, ada satpam, sopir, polisi, tentara, pengacara, sampai pengusaha. Animonya lagi tinggi tanam atau budidaya anggur ini. Di BPP itu ada 35 varian yang disana. Setau saya, tidak ada campur tangan pemerintah,” sebut Roy kepada Wartawan, Selasa 12 Oktober 2021.
Selain menjadi komoditas, Roy mengatakan tanaman anggur juga dapat dijadikan sebagai tanaman hias, yang dapat dikembangkan tanpa perlu lahan yang luas. Sebagai tanaman rambat, imbuh Roy, anggur diproyeksikan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, tergantung kepada minat dan ketertarikan masyarakat di Kota Tangsel.
“Prediksi saya, prospek anggur masih tinggi. Karena anggur tuh seksi. Selain jadi pohon buah, dia juga sebagai pohon hias. Kalau kita lihat, banyak cafe cafe yang beli tanaman anggur. Kalau dikembangkan, putaran ekonominya lumayan. Untuk nilai jual, kita bisa jual bibit, media tanamnya, siket, pisau cuttingnya, pupuk untuk anggurnya. Banyak yang bisa dijadikan obyek pencaharian,” ungkap Roy.
Maraknya tanaman anggur di Indonesia, ujar Roy, didorong dari aktifnya para penggiat tanaman rambat tersebut. Varian-varian anggur yang didatangkan dari Luar Negeri, itu inisiatif para penggiat anggur. Melihat animo yang besar, tegas Roy, seharusnya pemerintah melek teehadap geliat para penggiat anggur tersebut.
“Maraknya tanaman anggur di Indonesia itu salah satunya adalah dari para penggiat. Menurut saya, seharusnya pemerintah di Tangsel bantu dong para penggiat. Teman-teman di Komunitas Anggur Jakarta (KAJ), sudah dirangkul oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta. Mereka sudah difasilitasi oleh Pemda. Di Tangsel mungkin karena terkait dengan birokrasi, jadi KAT tidak bisa mengakses program. Ya, kita sabar aja,” tutup Roy. (BJS | RED)