Dalam rilisnya kepada redaksi, Rabu (12/1/22), Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan mengatakan bahwa bangkitnya kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Garut kembali mencuat setelah 59 remaja di Garut dikabarkan terpapar.
“Sebelum kasus itu banyak yang membantah bahwa di Garut aman. Ditemukannya puluhan remaja yang terpapar paham NII tersebut kemudian diikuti oleh serangkaian aksi damai ribuan masyarakat yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (ALMAGARI)” Ungkap Ken
Ken mengaku kaget karena tokoh masyarakat Garut yang justru menyuarakan bahaya radikalisme dikabupaten Garut lewat ALMAGARI justru tidak dilibatkan dalam kegiatan BNPT.
“Tidak paham ada apa dan alasan alasan apa BNPT tidak melibatkan ALMAGARI dalan kegiatan di Garut, padahal ALMAGARI selama ini adalah pihak yang selalu menyuarakan bahaya bangkitnya NII di Garut” ujarnya
Ken menyebut bahwa ada kelompok dan oknum pejabat yang sengaja memerihara NII di Kabupaten Garut untuk kepentingan politik fragmatis terutama ketika Pilkades, Pilbup, Pileg, dengan berbagai komitment politik kepada pimpinanya, karena kelompok NII satu suara sistem komando sehingga mudah dikendalikan dan dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
“Massa NII di Garut sudah mencapai puluhan ribu dan dalam dunia politik tidak ada istilah korban, asalkan bisa mendukung kelompok tertentu maka akan di pelihara, jadi ini seperti ternak, ada yang pelihara, ada yang kasih makan dan ada yang memanfaatkan” Jelas Ken.
Bahkan, Ken menyebut sudah ada issu pemekaran Kabupaten Garut Selatan di internal kelompok NII karena basis mereka di wilayah Garut bagian selatan sudah sangat besar.
“Jangan sampai BNPT justru salah sasaran” Tutup Ken.