Nasional

Bukan Bentrok Antar Suporter, Ini Penjelasan Menko Polhukam Terkait Tragedi Kanjuruhan

123
Bukan Bentrok Antar Suporter, Ini Penjelasan Menko Polhukam Terkait Tragedi Kanjuruhan

Jakarta – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan bahwa penyebab tragedi tewasnya ratusan orang di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, bukanlah bentrok antar suporter Arema FC dengan Persebaya.

Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar supporter Persebaya dgn Arema. Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema.” kata Mahfud dalam akun Instagram-nya, Minggu (2/10/2022).

Mahfud menjelaskan bahwa suporter Persebaya dilarang menonton di stadion home base Arema tersebut. Yang terjadi, banyaknya korban tewas akibat berdesak-desakan hingga sesak napas.

“Para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter,” jelas Mahfud

Menko Polhukam juga menjelaskan aparat sudah mengantisipasi adanya kejadian yang tidak diinginkan namun panitia pelaksana tidak mengindahkan imbauan aparat. Seperti membatasi jumlah penonton sesuai dengan kapasitas stadion.

“Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan. Misal, pertandingan agar dilaksanakan sore (bukan malam), jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang. Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat,” terang Mahfud.

Terlebih, penonton yang hadir ke stadion mencapai 42.000 orang sehingga kondisi berdesakan hingga terinjak-injak saat kerusuhan menjadi tak terelakkan.

“Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” ujar Mahfud.

Kepada keluarga korban, Menkopolhukam menyampaikan belasungkawa. Dirinya juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.

“Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban” jelasnya

Diketahui, Korban tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dikabarkan kembali bertambah. Dari informasi yang diterima Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), korban tewas bertambah menjadi 153 orang.

“Saya sebagai salah satu penggila bola ikut berduka atas jatuhnya korban di stadion Kanjuruhan, Malang. Sampai pagi ini informasinya sudah 153 orang yang meninggal dunia,” kata Komisioner Komnas HAM dikutip dari Okezone (Minggu,2/10/22). (RED)

Exit mobile version