Berita, Tangsel – Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UMKM) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan mencanangkan koperasi demi mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Menyiapkan kebutuhan pangan buat anggota-anggota koperasinya. Koperasi yang kerakyatan ya, harganya lebih murah dan keuntungannya kembali lagi ke anggotanya sesuai amanat Undang-undang. Emang gitu cara kerjanya,” ujarnya.
Deden mengungkapkan, saat ini tercatat kurang lebih terdapat 700 koperasi di Kota Tangsel. Menurut Deden, selama ini yang dipermasalahkan oleh UMKM adalah permasalahan mengajukan pembiayaan modal kepada koperasi.
“Kendalanya gak semua UMKM punya legalitas, sementara itu (legalitas, red) mejadi persyaratan untuk mengakses pembiayaan pemodalan. jadi UMKM bergabung dengan koperasi dan koperasi memfasilitasi pembiayaan gitu,” ungkapnya.
Deden mengatakan, kendala lain yang menjadi permasalahan adalah pengelolaan koperasi yang masih tradisional, menggunakan pencatatan buku dan sebagainya, lalu pelaku UMKM masih dipegang oleh para orang tua.
“Kendala nah pengelolaan nya masih tradisional dan pelaku-pelaku nya masih orang-orang tua gitu. Nah sekarang (harus, red) diubah tuh image nya, diganti anak-anak muda persis seperti para pelaku UMKM sekarang. Koperasi juga manajemen jangan tradisional. Dan saya kira bukan sudah (harus, red) tetapi mewajibkan untuk digital,” tandasnya. (MCM| RED)