Tutup Iklan
Berita

Duka Mendalam Ganjar Pranowo untuk Korban Tragedi Suporter di Malang

148
×

Duka Mendalam Ganjar Pranowo untuk Korban Tragedi Suporter di Malang

Sebarkan artikel ini
Duka Mendalam Ganjar Pranowo untuk Korban Tragedi Suporter di Malang

Kota Semarang – Tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam, menjadi duka mendalam bagi dunia persepakbolaan Indonesia. Pasalnya sekitar 127 jiwa dikabarkan meninggal dunia akibat insiden itu.

“Kita sedih betul ya melihat dunia persepakbolaan kita. Tentu sejumlah 127 (orang korban) kalau tidak salah di beritanya, itu jumlah yang sangat tidak sedikit. Mudah-mudahan korban yang meninggal itu husnul khotimah,” kata Ganjar, di sela olahraga jalan sehat keliling Kota Semarang, Minggu (2/10/2022).

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun menyampaikan duka cita dan berdoa untuk semua korban, terutama korban meninggal dunia.

Ganjar tidak memungkiri kalau suporter selalu antusias dan penuh semangat saat mendukung tim kebanggaannya berlaga. Semangat itu selalu membuat suasana di seluruh stadion membara. Namun tragedi seperti yang terjadi di Stadion Kanjuruhan seharusnya dapat dihindari, ketika semua bisa saling menjaga.

“Memang kalau kita bertanding dengan suasana yang wah, pasti semangat. Tapi ada yang harus kita jaga, bahwa itu adalah saudara kita. Bahwa itu adalah tim-tim yang hebat yang kita dukung dan kita pendukungnya itu juga orang-orang yang punya nilai kemanusiaan. Maka emosionalnya mesti betul-betul dijaga,” ungkapnya.

Menurut Ganjar, tragedi di Malang menjadi evaluasi besar pada dunia persepakbolaan Indonesia. Baik pihak penyelenggara maupun para suporter tim sepakbola dan petugas keamanan. Khusus terkait suporter, Ganjar berharap ada sebuah pertemuan besar, yang melibatkan seluruh kelompok suporter di Indonesia. Tujuannya, untuk mencari solusi agar tindakan serupa tidak terulang kembali.

“Para suporter harus bisa menahan diri, saling menjaga. Kayaknya penting deh dibuat satu pertemuan, kongres antarsuporter agar mereka punya value bersama untuk kemudian mereka bisa saling menjaga. Sehingga setiap pertandingan ada code of conduct-nya, ada PAC yang bisa mengontrol teman-temannya sendiri, dan tidak boleh terulang lagi,” katanya.

Sebagai informasi, tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi pascapertandingan Derby Jatim antara Arema FC vs Persebaya. Pada pertandingan tersebut tim tuan rumah Arema FC harus menelan kekalahan dari Persebaya dengan skor 2-3.

Selepas pertandingan, terjadi kerusuhan di stadion. Polisi mencoba menguasai situasi dengan tembakan gas air mata. Ada aksi pembakaran dan perusakan, hingga polisi terpaksa melakukan tembakan gas air mata. Akibat kejadian itu, sejauh ini dilaporkan ada 127 orang meninggal dunia. (RED)