LUMAJANG, Beritaraya.id – Terjadi peningkatan aktivitas Gunungapi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur hari Rabu (08/11/2023) terjadi erupsi atau Awan Panas Guguran APG dengan jarak luncur 1.000 meter kearah tenggara atau ke Besuk Kobokan, aktivitas tersebut teramati 9 kali asap Letusan tinggi 200-700 meter warna asap putih kelabu condong ke arah selatan-barat daya, selain itu teramati 3 kali guguran dengan jarak luncur 500-800 meter ke arah Besuk Kobokan.
Hal ini disampaikan dari hasil pengamatan seismik dan visual petugas PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Semeru Ghufron Alwi.
Ghufron Alwi juga menyampaikan hasil pengamatan visual gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 m di atas puncak kawah. Selain itu hasil pengamatan metereologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat. Suhu udara 23-30 °C.
“Gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 m di atas puncak kawah. Meteorologi cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan barat. Suhu udara 23-30 °C”, kata Ghufron, Rabu (08/11/2023).
Ghufron juga memaparkan hasil letusan 22 kali, Amplitudo 12-22 milimeter, Durasi : 76-134 detik), Awan Panas Guguran 1 kali, Amplitudo 22 milimeter, Durasi : 142 detik), Guguran 4 kali, Amplitudo 3-6 milimeter, Durasi 40-75 detik), Hembusan 4 kali, Amplitudo 6-8 milimeter, Durasi 52-61 detik), Tremor Harmonik 4 kali, Amplitudo 3-8 milimeter, Durasi 135-250 detik), Tektonik Jauh 2 kali, Amplitudo 8-20 milimeter, S-P : 33 detik, Durasi 84-418 detik).
Rekomendasi petugas PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Semeru Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
“Di luar jarak 13 Km, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak”, pintanya.
Ghufron juga menerangkan tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Emon).