JAKARTA, BERITARAYA.ID – Facebook resmi mengganti namanya menjadi Meta, sebagai bagian dari rebranding besar-besaran raksasa teknologi ini.
Perubahan nama ini hanya akan berlaku untuk perusahaan induknya dan tidak mempengaruhi berbagai platformnya seperti media sosial Facebook, Instagram dan Whatsapp.
Nama Meta diambil dari bahasa Yunani yang bermakna melampaui. Nama baru ini dianggap sesuai dengan visi perusahaan untuk memperluas jangkauannya di luar media sosial ke area seperti realitas virtual (VR).
Bos Facebook Mark Zuckerberg mengatakan nama baru tersebut mencerminkan bahwa seiring waktu, pengguna tidak perlu menggunakan Facebook untuk menggunakan layanan perusahaan lainnya.
“Seiring waktu, saya berharap kami terlihat sebagai perusahaan metaverse dan saya ingin menambatkan pekerjaan dan identitas kami pada apa yang sedang kami bangun,” katanya dalam konferensi virtual, dikutip dari BBC, Jum’at (29/10) waktu Indonesia.
Perusahaan ini juga meluncurkan logo baru yang dinilai lebih sesuai dengan nama Meta. Logo tersebut berupa simbol tak hingga alias infinity berwarna biru, menggantikan tanda jempol biru yang sudah melegenda.
Mark Zuckerberg pertama kali menyebutkan soal nama baru saat ia memaparkan visi perusahaannya di masa depan yang disebut metaverse. Pengusaha ini berniat membangun metaverse yang merupakan dunia online tempat seseorang dapat bermain game, bekerja dan berkomunikasi dalam lingkungan virtual.
Oleh sebab itu, nama Facebook dinilai tidak dapat menggambarkan visi besar raksasa teknologi itu.
“Dan sebagai bagian dari ini, inilah saatnya bagi kami untuk mengadopsi merek perusahaan baru untuk mencakup semua yang kami lakukan, untuk mencerminkan siapa kami dan apa yang ingin kami bangun,” jelasnya.
Publik menilai metaverse ini dapat menjadi masa depan penggunaan internet untuk berbagai kebutuhan.
Alih-alih berada di komputer, orang-orang di metaverse mungkin menggunakan headset untuk memasuki dunia virtual yang menghubungkan semua jenis lingkungan digital.
Diharapkan dunia maya ini dapat digunakan untuk apa saja mulai dari bekerja, bermain dan konser, hingga bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
Facebook juga akan mulai memperdagangkan sahamnya dengan kode baru, MVRS mulai 1 Desember mendatang.
Meski demikian, ada juga yang berpendapat jika perubahan nama Facebook dipicu berbagai skandal yang bertubi-tubi mendera perusahaan ini.
Belakangan, Facebook terus didera berita negatif soal praktik kecurangan dan kebocoran data yang bersumber dari mantan karyawannya. Hal ini tentunya mencoreng reputasi perusahaan ini sehingga membutuhkan rebranding besar-besaran.
Terbaru, mantan manajer produk Facebook, Frances Haugen menuduh perusahaan tersebut menempatkan keuntungan di atas keselamatan. Ia membocorkan berbagai dokumen internal yang menyudutkan Facebook beserta berbagai platform yang dinaunginya.
Salah satu laporan tersebut mengklaim Facebook mengikuti penelitian yang menunjukkan Instagram membahayakan kesehatan mental remaja dan berjuang untuk menghapus ujaran kebencian dari platformnya di luar AS.