Tangerang Selatan – PT. Michigan Technology Indonesia dan Perseroda Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS) berencana membangun kerjasama untuk mendatangkan mesin pengolahan air canggih Korea Selatan.
Kerjasama dibangun guna untuk upaya memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Saat ini, mesin teknologi Dissolved Air Flotation (DAF)/Dissolved Ozone Flotation (DOF) asal Negeri Gingseng ini tengah menjalani tahap uji coba yang dilakukan terhadap air baku berasal dari Tandon Ciater, Serpong, Tangsel, Rabu (22/11/2023).
President Director PT. Michigan Technology Indonesia, Ruhamaben mengatakan, perkenalan kerjasama ini awalnya didasari oleh kondisi yang terjadi di Tangsel.
Diketahui bahwa lebih dari sebulan belakangan ini, wilayah termuda se-Banten ini dihantam oleh kemarau berkepanjangan yang menyebabkan ribuan warga mengalami kekeringan dan sulit memperoleh air bersih.
“Selain itu juga kita susah mengirim surat dulu ke PT. PITS bahwa ini ada alat bagus. Karena kan waktu itu kekeringan, nih alat bagus,” ujar Ruhama.
Ruhama menjelaskan, alat pengolahan air ini merupakan teknologi yang sangat canggih dan paling mutakhir.
Saat ini selain di Tangsel, teknologi canggih ini sudah digunakan di Sidoarjo, dan Indramayu.
“Dengan kualitas air yang lebih parah kalau di sana. Kita juga bisa untuk waste water atau air limbah,” tuturnya.
Ruhama menjelaskan, alat ini bisa menyulap air kotor yang berasal dari Tandon menjadi bersih, bahkan layak untuk diminum.
“Alat ini juga sudah diuji laboratorium. Yang kita uji sudah beberapa parameter, yang terpenting pertama itu warna. Air baku dari tandon ini memiliki indikator warna sebesar 200 nm. Standar air minum itu sesuai Permenkes di bawah 12. Sedangkan hasil alat kita ini, 0. Jadi tidak ada warna. Sudah memenuhi,” ungkapnya.
Selain itu, alat ini juga sudah lolos uji parameter lainnya. Seperti misalnya tingkat kekeruhan, tingkat keasaman atau pH, serta kandungan zat dalam air.
“Kekeruhan itu syaratnya di bawah 5 NTU. Kekeruhan sumber air ini 20-an NTU. Berarti di atas standar. Nah hasil pengolahan ini terakhir sekitar 1 NTU. Terus pH nya juga memenuhi di batas 6,5-8,5, pH airnya di sini 7,9 atau 8. Jadi masih masuk dalam range. Terus zat besi dan Mangan juga sudah sesuai standar,” jelas Ruhama.
Lalu apabila ingin memastikan bahwa air ini tidak mengandung bakteri, lanjut Ruhama, maka bisa mengaktifkan ozon yang menjadi kelebihan alat ini.
“Karena itu salah satu standar air minum kita, E.coli-nya harus nol. Nah ini dimatikannya dengan ozon. Ada berbagai cara, dengan klorin, atau ozon. Air itu dipastikan akan bisa diminum,” terangnya.
Teknologi mutakhir ini, kata Ruhama, telah mengantongi sejumlah penghargaan dari Korea Selatan.
“Penghargaan terkait green technology. Di sana sudah lama, sudah 20 tahunan,” tutup Ruhama.
Dilokasi yang sama Direktur Operasional Perseroda PITS, Sugeng Santoso mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pihaknya sangat menyambut baik kehadiran teknologi pengolahan air bersih ini.
Sugeng mengungkapkan sebenarnya hal tersebut suatu terobosan. Komunikasi PT PITS dan PT Michigan ini sebenarnya sudah terjalin lama. Awalnya kita ingin klaster perumahan yang belum terjangkau perpipaan dan ada sumber airnya itu bisa disentuh dengan alat ini. Saat ini kita uji coba dulu. Cukup berapa rumah, dan seterusnya.
“Sebab itu saya berharap kehadiran alat canggih ini dapat menjadi solusi dalam upaya untuk mengalirkan air bersih kepada masyarakat. Apakah nanti akan kita beli, atau bagaimana kerjasamanya nanti akan dibahas lebih lanjut, saat ini masih penjajakan,” tandasnya.