Tutup Iklan
Berita

Hasil Investigasi Kecelakaan Truk Trailer Di Alas Roban, KNKT Rekomendasikan Tindakan Mitigasi

170
×

Hasil Investigasi Kecelakaan Truk Trailer Di Alas Roban, KNKT Rekomendasikan Tindakan Mitigasi

Sebarkan artikel ini
Hasil Investigasi Kecelakaan Truk Trailer Di Alas Roban, KNKT Rekomendasikan Tindakan Mitigasi

Beritaraya.id, Jakarta  – Selama periode bulan Mei pada tahun 2022 diketahui telah terjadi 3 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan barang di jalan lingkar Alas Roban Kabupaten Batang, di mana 2 di antaranya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan bersama beberapa instansi terkait.

Dari hasil investigasi yang telah dilakukan oleh KNKT pada kecelakaan truk trailer pada tanggal 14 mei 2022 sekitar pukul 07.00 WIB dan kecelakaan truk trailer pada tanggal 26 mei 2022 sekitar pukul 10.40 WIB kedua kecelakaan tersebut disebabkan karena rem kendaraan tidak dapat berfungsi (rem blong). KNKT menemukan beberapa faktual yang turut menjadi penyebab terjadinya kecelakaan serta meningkatkan fatalitas, di antaranya ialah faktor jalan, faktor manusia, dan faktor kendaraan.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Menurut KNKT pada faktor jalan, diketahui bahwa jalan lingkar Alas Roban memiliki landai kritis yang cukup panjang dan perbedaan tinggi kurang lebih 43 meter dengan slope 11% di mana landai kritis tersebut akan menciptakan energi potensial yang dapat memicu terjadinya energi kinetik yang sangat besar pada kendaraan besar sehingga menimbulkan risiko rem blong.

Selanjutnya faktor manusia, saat melalui jalan tersebut pengemudi menggunakan gigi 3 dan melakukan pengereman panjang berulang kali untuk mengurangi laju kendaraan. Pengemudi mengalami kepanikan saat melihat tekanan angin rem pada panel indikator turun dengan cepat yang pada akhirnya rem tidak berfungsi.

Terakhir faktor kendaraan, kedua truk trailer memiliki permasalahan teknis yang sama yaitu adanya saluran angin yang sudah lama dan mengalami keretakan di mana retakan tersebut dilem dan diikat menggunakan karet. Apabila rem digunakan secara maksimal (pengereman panjang) dan terus menerus maka akan terjadi kebocoran di titik tersebut yang mengakibatkan tekanan angin pada tabung angin (airtank) turun dengan cepat. Saat tekanan angin pada tabung angin berada pada angka 5 bar maka sistem rem tidak berfungsi lagi.

Sementara itu, KNKT turut menemukan adanya faktor yang menyebabkan meningkatnya fatalitas baik pada jalan maupun kendaraan, sebagai berikut pada kecelakaan pertama kendaraan sempat masuk ke jalur penyelamat namun tetap terus melaju dan menjebol dinding jalur penyelamat hingga tractor head jatuh ke lereng.

Namun demikian, jebolnya dinding jalur penyelamat justru dapat menyelamatkan awak kendaraan di mana saat kendaraan terhenti muatan besi pada trailer justru bergerak ke depan. Jika tractor head tidak jatuh maka dapat dipastikan kabin truk akan tertusuk muatan besi.

Beberapa penjelasan petugas Satlantas Polres Batang diketahui bahwa tahun sebelumnya di wilayah Alas Roban pernah terjadi kecelakaan serupa di mana saat sebuah truk trailer mengalami rem blong muatan besi yang dibawanya bergerak ke depan hingga menewaskan 6 orang yang ada di trailer tersebut.

KNKT mengidentifikasi isi jalur penyelamat yang terdiri atas pasir dan tanah yang sudah mengeras yang menyebabkan truk dapat terus melaju di jalur penyelamat, sementara desain trailer flatbed yang tidak menggunakan pelindung di depan sangat membahayakan awak kendaraan di dala kabin karena saat kendaraan berhenti mendadak maka muatan pada trailer dapat bergerak ke depan mendorong kabin truk.

Oleh sebab itu, KNKT merekomendasikan beberapa tindakan mitigasi untuk meminimalisir risiko kecelakaan serta menurunkan fatalitas jika kecelakaan tidak dapat dihindari.

Kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat, KNKT menyampaikan 3 tindakan. Kepada Direktur Jenderal Bina Marga dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), KNKT menyampaikan masing-masing 2 tindakan.