Beritaraya.id, Hulu Sungai Utara – Seorang Kakek bernama Sami (80 tahun) terjatuh dari perahu saat hendak berangkat shalat Jumat ke masjid. Warga Desa Padang Tanggul, Amuntai Selatan itu dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Kayakah, Jumat (18/3/2022) sekitar pukul 11.00 Wita.
Berdasar laporan dari Unit Siaga SAR Tabalong dari Bunda Aqila, anggota komunitas gabungan dan para saksi diketahui korban saat hendak berangkat shalat Jumat ke masjid, menumpang perahu. Nahas, saat korban hendak naik ke perahu, secara tidak sengaja terjatuh ke sungai.
Keterangan sejumlah saksi, saat kejadian korban sempat meminta tolong, namun tidak lama akhirnya tenggelam. Korban diketahui tak muncul lagi di permukaan Sungai Kayakah, Desa Padang Tanggul, Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Salah satu saksi yang menyaksikan menuturkan bahwa saat kejadian korban sempat meminta pertolongan, namun tidak lama kemudian korban tenggelam dan tidak muncul Kembali. Korban kemungkinan tidak sanggup lagi untuk berenang, sehingga korban tidak dapat meraih perahu untuk menyelamatkan dirinya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad, langsung memerintahkan personil yang berada di Unit Siaga SAR Tabalong untuk berangkat menuju lokasi kejadian dengan menerjunkan Tim SAR terdiri dari lima anggota dibekali perahu karet, mobil rescue, dan peralatan pencarian dan komunikasi.
Sesampai di lokasi, langsung dijalankan operasi penyisiran kurang lebih satu kilometer dari tempat kejadian. Namun, dilaporkan hingga pukul 18.00 Wita, korban masih belum ditemukan
Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD Hulu Sungai Utara (HSU), Tim SAR Gabungan Hulu Sungai Utara, dibantu dari relawan Tabalong, Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Hulu Sungai Tengah (HST), menghentikan operasi sementara karena sudah larut malam dan akan dilanjutkan pada esok hari.
Menurut Andi Surya Sinaga Koordinator Unit Siaga SAR Tabalong operasi penyisiran di malam hari khususnya di perairan Sungai Kayakah tidak efektif. Direncanakan, tim akan dibagi di beberapa titik pantau guna memudahkan penyisiran sejauh 2 kilometer.
“Kami akan mengoptimalkan penyisiran besok pagi, dikarenakan penyisiran dimalam hari kurang efektif terutama untuk visibilitynya sendiri yang sangat terbatas. Untuk rencana besok hari, kami akan membagi beberapa titik pantau untuk memudahkan tim sar gabungan melakukan penyisiran, penyisiran akan dilakukan sejauh kurang lebih 2 km, kami juga menyiapkan 1 posko utama dan 3 posko pantau dari pinggir sungai agar pada saat korban timbul ke permukaan dapat terpantau dengan mudah.” ungkapnya