Tutup Iklan
BeritaEkonomi Dan Bisnis

Indonesia Akan Menjadi Negeri Lumbung Dunia, Peluang Sudah Dibuka

176
×

Indonesia Akan Menjadi Negeri Lumbung Dunia, Peluang Sudah Dibuka

Sebarkan artikel ini
Indonesia Akan Menjadi Negeri Lumbung Dunia, Peluang Sudah Dibuka

JAKARTA, BERITARAYA.ID – Sekretaris Jenderal Maluku Satu Hati (MSH) Nursin Tuarita menegaskan bahwa banyak hal baik yang bisa diambil dari yang disampaikan Menteri KKP di Makassar untuk mengangkat potensi perikanan.

“Kenapa perikanan harus terukur ? Karena kita juga harus menjaga stok keberadaannya di laut,” tegasnya, Senin (7/2/2022).

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Nursin menambahkan, terkait penataan hasil perikanan tangkap itu juga, harus dibarengi dengan budidaya ikan, demi keberlangsungan dalam menjawab peluang supply protein dan nutrisi di G20.

“Agenda G20, Indonesia akan mengambil posisi ikut sebagai global supply teristimewa protein dan nutrisi, dan salah salah satu protein terbaik terdapat pada ikan.” Jelasnya

Mengenai Presiden Joko Widodo yang membangun banyak bendungan di berbagai daerah, Relawan Jokowi ini juga menjelaskan, bahwa hal tersebut dilakukan untuk menjawab kebutuhan pangan nasional.

“Di beberapa lokasi Food Estate dan Laut menjadi lumbung, karena dunia akan terjadi lonjakan manusia yang membutuhkan makan akibat pandemi, dan sebagian negara akan collaps dalam men-supply kebutuhan tersebut. Disinilah briliant Presiden Joko Widodo, dalam melihat dan menangkap peluang tersebut. Semoga para pemimpin daerah juga dapat ikut smart, untuk tampil dan merebut peluang tersebut ” tukas Sekjen Maluku Satu Hati, Nursin Tuarita.

Nursin juga kembali mengajak masyarakat, lembaga dan badan usaha untuk mengikuti kegiatan webinar yang akan berlangsung Kamis 10 Februari 2022, jam 09.00 WIB mendatang. Menurutnya, kegiatan tersebut sangatlah penting,

“Acara tersebut sangat penting bagi Masyarakat, Lembaga, dan juga Badan Usaha. Apalagi bagi mereka yang berdomisili di Maluku. Karena akan memberikan pencerahan terkait Tantangan dan Peluang dari M-LIN, serta Realisasi Pembangunan Ambon New Port.”

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Deputi I Kantor Staf Presiden, Febri Calvin Tetelepta, menekankan pentingnya rantai pasok dingin untuk Maluku Lumbung Ikan Nasional atau M-LIN bagi kesejahteraan nelayan kecil.

Febri mengungkapkan, Maluku terdiri dari banyak gugus pulau dan ribuan nelayan kecil. Sehingga rantai pasok dingin sangat penting agar nelayan kecil di seluruh gugus pulau sebagai pusat produksi ikan, bisa menjual ikan hasil tangkapannya dengan harga yang bersaing dan dengan kualitas ikan yang baik.

“Rantai pasok dingin akan meningkatkan kesejahteraan nelayan kecil,” tegasnya dalam rapat di gedung Bina Graha, Jum’at (04/02/2022).

Ia kembali menegaskan, Selain soal pembangunan fisik, pengembangan rantai pasok dingin juga menjadi fokus perhatian Kantor Staf Presiden.

“Sebab rantai pasok dingin merupakan roh M-LIN,” ujar sosok pria yang juga putera asli Maluku ini.

Febry memaparkan, proyek pembangunan M-LIN atau Maluku Lumbung Ikan Nasional dilakukan secara bertahap. Pada 2022, terdapat tiga pekerjaan yang harus dituntaskan, yakni pendataan, sinkronisasi, dan rumusan kebijakan.

Selanjutnya di 2023, ungkap dia, akan dilakukan gap analisis kebutuhan yang ada, sehingga skema business to business sudah dapat dijalankan dengan baik pada 2024.

“Pemerintah sudah menyediakan kajian ilmiahnya, BUMN tinggal masuk sesuai dengan core bisnis masing-masing sehingga diharapkan tahun 2024 bisnis sudah berjalan,” ucapnya.

Dalam siaran pers, Proyek M-LIN dimaksudkan untuk mengintegrasikan antar-kawasan ekonomi dengan penekanan pada ekspor sumberdaya perikanan, dan menjadi penguat potensi perikanan di Indonesia Timur, yang saat ini sudah menyediakan 37,2 persen dari total potensi perikanan di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) nasional.

Keesokan harinya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat menjadi pembicara kunci dalam Forum Bisnis dan Investasi Maluku Baileo Exhibition di Makassar, Sulawesi Selatan, membeberkan dampak positif dari penerapan Kebijakan Penangkapan Terukur, khususnya untuk wilayah timur Indonesia.

Dalam Forum yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Maluku tersebut, Menteri KKP juga merincikan imbas baik dari penangkapan terukur tersebut, yakni tumbuhnya usaha baru, penyerapan tenaga kerja, hingga meratanya pertumbuhan ekonomi di wilayah pesisir. Sehingga tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.

“Melalui penangkapan ikan terukur ini, kita ingin membawa perikanan di tanah air ke dalam era baru yang lebih maju, lebih menyejahterakan, lebih berkeadilan, sekaligus lebih berkelanjutan,” ujar Menteri Trenggono, Sabtu (5/2/2022) yang dikutip dari siaran pers kkp.go.id.

Ia juga menjelaskan, besarnya potensi yang dimiliki wilayah timur Indonesia merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha maupun kelompok nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan. Sebab selain usaha penangkapan, banyak usaha turunan yang dapat dikembangkan, seperti usaha galangan kapal, unit pengolahan ikan, pabrik es, apartemen nelayan, air bersih, BBM, toko perbekalan melaut, hingga rumah makan.

“Melalui penerapan kebijakan penangkapan terukur di Zona 03, maka prospek bisnis dari multiplier effect ekonomi diperkirakan mencapai Rp154,44 triliun. Ini juga akan mendukung implementasi program Maluku Lumbung Ikan Nasional,” terangnya.