BERITA, TANGSEL – Ketua Kadin Paradigma Baru Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Mizz Farhadiba, mendukung penuh langkah pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) setelah beberapa wilayah mengalami penurunan Level PPKM.
Menurut Mizz, program yang dijalan oleh pemerintah sejauh ini bisa dibilang cukup efektif.
“Ya efektif walaupun persentasenya masih kecil yah, tapi kan keinginan pemerintah pusat kan tidak berjalan tumbuh dengan baik, akhirnya mencapainya cuman sedikit. kan untuk itu kadin membantu agar pertumbuhan itu meningkat agar bisa sesuai keinginan dari Pemerintah Pusat,” kata Mizz Farhadiba.
“Terutama di sektornya yang berkaitan dengan Covid-19, vaksinasi sudah kita sampaikan tadi kepada Pemerintah, kita sudah mendorong pengusaha-pengusaha ini buruan di vaksin,” lanjutnya.
Menurutnya, UMKM menjadi ujung tombak dalam pemulihan ekonomi, hal itu karena UMKM berada ditataran masyarakat.
“Khususnya sektor umkm itu sangat penting sekali untuk pemulihan ekonomi saat ini yah, karena kan itu usah mikro di kalangan masyarakat langsung, itu potensi nya sangat besar sekali,” Tuturnya.
Menurutnya pemerintah kota tangsel perlu mengeluarkan beberapa stimulus guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui umkm.
“Pertama mengadakan program sdm, program memberi bantuan csr atau bantuan ekonomi yg lain, seperti bantuan dr pemerintah pusat, dari kementrian banyak sekali lah,” ungkapnya.
“Untuk memberi pinjaman dengan harga yang murah bekerjasama dengan sektor bank, pinjaman 2%,di permudah. mungkin itu salah satunya untuk membantu umkm,” tandasnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Ketua Kadin Kota Tangsel, Moch Fauzi Siregar, mengatakan, dalam pemulihan ekonomi pemerintah terkesan memilih pengusaha.
“Sesuai dengan masukan teman-teman dari beberapa asosiasi khususnya konstruksi mereka mengatakan seolah-olah ini agak terkotak-kotak, tidak merata. Kita tanya kenapa, karena alasannya memang pandemi perencanaannya semua terganggu,” katanya.
Padahal, menurut Fauzi, Kota Tangsel memiliki banyak pengusaha berkompeten. Saat ini, lanjut Fauzi, ditengah pandemi mereka hanya bergantung pada proyek paket kecil.
“Tangsel ini memiliki pengusaha multinasional tapi kan sekarang kita bicara tentang kapasitas pengusaha kecil kita mereka hanya bergantung pada paket kecil yang sifatnya PL (penunjukan langsung, red),” katanya.
“di satu sisi mereka banyak tuntutan perizinan perusahaan dan pajak, kok keluar terus, sedangkan suasana sedang pandemi,” tandasnya. (IP | RED)