DaerahPangandaran

Kasus Pemecatan Taruna, Adanya Dugaan Kesalahan Prosedur di Politeknik Kelautan Perikanan Pangandaran

104
Kasus Pemecatan Taruna, Adanya Dugaan Kesalahan Prosedur di Politeknik Kelautan Perikanan Pangandaran

Salah satu orang tua Taruna yang mendapatkan sanksi pemutusan status Taruna (DO), mengungkapkan adanya dugaan kesalahan prosedur oleh Direktur Politeknik Kelautan Perikanan Pangandaran (PKPP) dalam memberikan sanksi DO terhadap anaknya, Rio, yang saat ini tingkat II.

Heri menceritakan, pelanggaran dilakukan oleh taruna junior tingkat I, Tran dan Hasan, yang ketahuan merokok di kampus.

“Pada (22/5) malam, Tran dan Hasan mendapat hukuman dari Poltar di lantai 3 kampus berupa jungkir, guling, dan rayap dan keesokan harinya, mereka kembali dipanggil oleh Piket I, Hernes, untuk diinterogasi di barak. Rio anak saya, yang saat itu juga sedang berada di barak, menyaksikan interogasi tersebut,” ujar Heri kepada awak media pada Jumat, 28 Juni 2024.

Selama interogasi, Tran awalnya menolak mengakui perbuatannya, meskipun Hasan sudah mengakui merokok bersama Tran hingga Hernes memberikan tamparan agar Tran mau mengakui kesalahannya.

“Lalu anak saya Rio menghampiri mereka, dan mengatakan kepada Tran agar berkata jujur jika merasa laki-laki, hingga akhirnya Tran mengakui merokok di kampus,” terang Heri.

Namun, pada saat Maghrib, Tran ditemukan terjatuh di toilet dalam kondisi terluka. Setelah tiga hari, hasil pemeriksaan menunjukkan ada retak di tulang ekornya. Cerita Tran yang mengatakan dianiaya dan dipukuli di toilet menjadi bahan investigasi lebih lanjut oleh anggota dewan.

Exit mobile version