Berita.press, Ende – Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Harris, mengapresiasi pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat mengatasi masalah sampah di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Harris bersama jajaran serta Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim telah meninjau langsung pembuatan pelet menjadi energi kerakyatan dan bahan bakar co-firing PLTU Ropa Ende di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ende.
Harris mengungkapkan sudah banyak konsep mengubah sampah menjadi energi, namun yang dilakukan di Ende dengan Teknologi Olah Sampah di sumbernya (TOSS) sangat nyata manfaatnya.
Selain menyelesaikan persoalan sampah, juga termasuk polusi udara dan kebutuhan energi kerakyatan.
Dalam pengelolaan teknologi ini, masyarakat berperan memilah sampah organik dan nonorganik untuk selanjutnya sampah organik diproses menjadi pelet.
Sementara sampah nonorganik berupa sampah plastik dikelola oleh organisasi nirlaba Anak Cinta Lingkungan (ACIL) di daerah setempat menjadi produk kreatif.
Sedangkan sisanya diangkut ke Tempat Pembuahan Akhir (TPA) sehingga sangat membantu pemerintah daerah setempat dalam mengelola sampah dan mengurangi volume pembuangan sampah di TPA.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Penyiapan Rencana dan Program, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Sahat Simangunsong, mengatakan bahwa TOSS Ende merupakan sesuatu yang luar biasa dan perlu diketahui oleh beberapa pengembang panas bumi.
Menurut dia, teknologi ini perlu dicontoh menjadi CSR perusahaan dalam memberdayakan masyarakat lokal.
“Ini penting karena umumnya pengembang panas bumi pun dekat dengan penduduk di pedesaan yang terbatas dengan sumber-sumber energi seperti untuk memasak,” katanya. (Red)