Nasional

Kornas Jokowi Dorong Presiden Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta, Terkait Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang

137
Kornas Jokowi Dorong Presiden Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta, Terkait Tragedi Kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan Malang

Jakarta – Pertandingan sepakbola yang berakhir dengan menelan ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur, 1 Oktober 2022 berhasil menyita perhatian publik baik dalam dan dari luar negri.

Demikian reaksi tersebut juga datang dari loyalis Presiden Joko Widodo. Kornas Jokowi menilai bahwa hilangnya ratusan korban jiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan perlu dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), pasalnya hilangnya ratusan nyawa tersebut harus dilihat dari kacamata yang lebih objektif. Sehingga peristiwa tersebut semakin terang benderang.

“Pertama-tama kami turut berduka cita atas meninggalnya ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang kemarin Sabtu, 1 Oktober 2022. Semoga pihak keluarga diberikan kekuatan dan ketegaran oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tentu dengan adanya tragedi kemanusiaan ini sangat kita sesalkan kenapa bisa terjadi. Tapi bukan berarti kita langsung dapat menyimpulkan dan memvonis siapa yang salah,” ujar Ketua Umum Kornas Jokowi Abdul Havid Permana, Senin 3 Oktober 2022.

Saat ini lanjut Havid, bukan waktunya untuk mencari siapa yang bersalah dan bertanggungjawab atas terjadinya tragedi kemanusiaan tersebut, namun saat ini lanjut dia, sebaiknya semua pihak dapat meringankan terlebih dahulu keluarga korban yang ditinggalkan dan fokus dengan kemungkinan jatuhnya lagi korban jiwa.

“Menurut hemat kami, saat ini belum waktunya kita menyalahkan dan menghakimi salah satu pihak siapa yang bertanggungjawab. Oleh karena itu, ada baiknya kita fokus aja dulu dengan kemungkinan adanya lagi korban jiwa, atau paling tidak kita bersama dapat meringankan keluarga korban lebih dulu. Dibandingkan kita saling tuding,” papar Havid.

Untuk itu pihaknya meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera membentuk TGPF untuk mengungkap apa penyebab peristiwa tersebut dapat terjadi agar menjadi lebih terang benderang.

“TGPF dibentuk, diharapkan tim ini nantinya bisa menemukan fakta-fakta lapangan. Dan hasilnya dilaporkan kepada presiden secara langsung. Apakah ada salah satu pihak yang menyalahi SOP atau justru ada unsur lainnya?” terang Havid.

Selain itu, pihaknya juga memaklumi kemarahan publik dengan adanya kemungkinan kesalahan prosedur dalam pengendalian massa, akan tetapi ia meminta kepada publik untuk dapat menahan diri agar tidak menyudutkan salah satu pihak yang justru akan mengaburkan subtansi masalah yang sebenarnya.

“Tentunya kami sangat memaklumi kemarahan publik yang menganggap salah satu pihak menyalahi prosedur dan aturan sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Tapi pula kita harus hati-hati dalam menyimpulkan yang bukan domain kita, akibatnya bisa terbentuk opini publik yang justru akan mengaburkan subtansi masalah siapa yang sebenarnya bertanggunjawab atas terjadinya tragedi kemanusiaan itu,” tutup Havid. (RED)

Exit mobile version