Tangerang Selatan – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pamulang Bersatu menggelar aksi demonstrasi di Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan pada hari Kamis (24/11/22) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) kota Tangerang Selatan yang ke-14.
Dalam aksi tersebut, massa pengunjuk rasa menuntut delapan hal yang mesti dibenahi dan dimaksimalkan oleh Pemerintah kota Tangerang Selatan demi terwujudnya tujuan awal didirikannya kota Tangerang Selatan yang sejalan dengan motto kota Tangerang Selatan itu sendiri, yaitu “Cerdas, Modern, dan Religius”.
Daru Ramanda selaku Jenlap Aksi menyampaikan maksud dan tujuannya tersebut adalah sebagai bentuk penyadaran Pemerintah Kota di momentum HUT Kota Tangerang Selatan yang ke-14 Tahun ini.
“Untuk mewujudkan Kota Tangerang Selatan yang cerdas, modern, dan religius diperlukan adanya kesadaran dari pemerintah maupun oleh seluruh elemen masyarakat dimana pihak pemerintah lah yang paling bertanggungjawab atas hal tersebut. Dengan demikian, untuk meningkatkan kesadaran itu, pada momen hari ulang tahun kota Tangerang Selatan yang ke-14 ini, kami selaku mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pamulang Bersatu bermaksud untuk memberikan kado istimewa berupa aksi demonstrasi dengan tema Evaluasi 14 Tahun kota Tangerang Selatan” kata Daru
Ia juga menegaskan, aksi demonstrasi ini adalah sebuah wujud kepedulian dan kecintaan terhadap kota Tangerang Selatan.
“Aksi demonstrasi ini ada bukan karena kami tidak menghargai apa yang selama ini pemerintah kota Tangerang Selatan kerjakan, bukan pula sebuah bentuk kebencian terhadap pemerintah kota Tangerang Selatan. Maka dari itu, aksi demonstrasi ini bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan kesadaran pemerintah dalam mewujudkan Kota yang cerdas, modern, dan religius sesuai dengan motto Kota Tangerang Selatan itu sendiri” tambahnya.
Massa aksi tersebut di sambut oleh Asda III, Taryono. Beliau juga mengundang perwakilan massa aksi untuk mendiskusikan beberapa tuntutan dan menandatangani tuntutan yang disampaikan oleh pihak demonstrasi.
Menurut keterangan Arimansya Eko selaku Korlap Aksi menyampaikan bahwa tanggapan dari pihak pemkot akan menyelesaikan beberapa permasalah yang ada dalam tuntutan aksi paling lambat bulan desember 2022.
“Pihak Pemkot akan menyelesaikan program pak Pilar terhadap Tangsel terang bahkan Asda III pak Taryono berkata akhir tahun bulan desember, Tangsel sudah terang dan pihak kami bakal menagih janji dari Pak Taryono yang sudah menandatangani press release tuntutan aksi” Kata Eko.
Eko juga menyoroti tanggapan terkait permasalahan banjir yang terjadi di Tangsel. Beliau beserta pihak massa aksi meminta kejelasan dan kepastian kinerja dari pihak Pemerintah Kota Tangsel.
“Tanggapan dari pihak pemkot mengenai masalah banjir memberikan alasan bahwa kebanjiran di Tangsel diakibatkan karena banyak proyek jalan yang belum terselesaikan, tetapi sampai saat ini menurutnya sedang dalam tahap proses perbaikan supaya tidak banjir. Tentunya kami bantah pernyataan tersebut di karena dalam beberapa tahun dalam proses nya belum ada tindakan yang benar-benar di tangani oleh pihak Pemkot dan kami meminta kejelasan dan kepastian kinerja Pemkot terutama Dinas SDABMBK” Kata Eko.
“Semua 8 poin tuntutan kami, pada bulan desember 2022 akan kami tagih supaya transparansi data pembangunan dan lain-lain bisa terpublikasi dan dapat diketahui masyarakat Kota Tangerang Selatan” Tambahnya.
Adapun delapan tuntutan dalam aksi demonstrasi ini diantaranya yaitu :
- Mendesak Walikota Tangerang Selatan selaku pimpinan pemerintah kota Tangerang Selatan menyelesaikan permasalahan banjir dan mengevaluasi kinerja Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) terkait penanganan banjir.
- Mendesak Walikota Tangerang Selatan selaku pimpinan pemerintah kota Tangerang Selatan menyelesaikan permasalahan kabel semrawut yang ada di wilayah kota Tangerang Selatan.
- Meminta Walikota Tangerang Selatan selaku pimpinan pemerintah kota Tangerang Selatan mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk menyelesaikan permasalahan kasus bullying oleh tenaga pendidik di SMKN 3 Kota Tangerang Selatan.
- Meminta Walikota Tangerang Selatan selaku pimpinan pemerintah kota Tangerang Selatan mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menyelesaikan permasalahan maraknya penjualan minuman keras.
- Meminta Walikota Tangerang Selatan selaku pimpinan pemerintah kota Tangerang Selatan mendesak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) secepatnya merealisasikan pembangunan akses jalan terowongan pasar Ciputat yang telah dijanjikan.
- Meminta Walikota Tangerang Selatan selaku pimpinan pemerintah kota Tangerang Selatan mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) secepatnya merealisasikan program Tangsel Terang secara maksimal.
- Mendesak Walikota Tangerang Selatan menyelesaikan permasalahan kemacetan yang terjadi di kota Tangerang Selatan dengan solusi yang lebih optimal.
- Mendesak Walikota Tangerang Selatan untuk memeriksa dan mengevaluasi proyek pembangunan Alun-alun Pamulang.
Massa aksi membubarkan diri dengan meninggalkan spanduk aksi di pintu masuk Kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan. (DIK | RED)