Tutup Iklan
Hukum & Kriminal

NII Crisis Center Minta Aparat Berlaku Adil Terhadap Penista Agama

75
×

NII Crisis Center Minta Aparat Berlaku Adil Terhadap Penista Agama

Sebarkan artikel ini

BERITA, JAKARTA – Polisi bergerak cepat mengusut dugaan penistaan agama yang dilakukan YouTuber Muhammad Kece dan Yahya Waloni.

Merespon hal tersebut, Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengharapkan aparat penegak hukum berlaku adil terhadap para pensita agama.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

“Berharap aparat berlaku adil untuk orang orang yang membuat gaduh tentang agama (red: penista agama) orang lain.” ujar Ken Setiawan melalui pesan tertulis kepada Berita.press, Kamis (26/08/21).

Perlu diketahui, Yahya Waloni ditangkap pada Kamis (26/8/2021). Yahya ditangkap oleh tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri.

Dugaan Penistaan Agama yang dilakukan Yahya berkaitan dengan pernyataannya yang meyebut Bible itu palsu. Sehingga dianggap menistakan agama terhadap Injil.

Lebih lanjut, Ken Setiawan menyebutkan nama Abdul Somad yang belum juga tersentuh proses hukum. Padahal jelas-jelas dalam ceramahnya menyebutkan salib ada jin kafirnya. Padahal Somad sempat dilaporkan oleh Brigade Meo NTT setahun (2019) lalu.

“Bila Somad belum tersentuh sepertinya hukum belum adil, apalagi bukan hanya sekali dua kali Somad membuat statemen penistaan agama.” ungkap Ken.

Tak berhenti di penistaan agama yang menimbulkan kegaduhan, ujaran Somad juga kerap kali menimbulkan kontroversial. Juga menurut mantan Petinggi NII itu, Somad sering kali mengeluarkan statemen yang mengarah ke radikalisme yang diduga kuat mengilhami tindakan terorisme di tanah air.

“Sebelumnya somad juga membuat statemen legalisasi tentang bom bunuh diri yang akhirnya mengilhami para pelaku teror di Indonesia.” Ujar Ken.

Pasca ditangkapnya Muhammad Kece dan Yahya Waloni, dirinya berharap para penista agama yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat, sebaiknya ditindak tegas secara hukum agar Indonesia damai tanpa penista agama. Tutup Ken. (BD | RED)