Nasional

Partai Garuda Tegaskan Kejadian di Stadion Kanjuruhan Jangan Jadikan Tragedi Ini Ladang Politis

98
Partai Garuda Tegaskan Kejadian di Stadion Kanjuruhan Jangan Jadikan Tragedi Ini Ladang Politis

Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi menanggapi kejadian di stadion Kanjuruhan Malang, menurutnya ini merupakan tragedi besar yang banyak menelan korban jiwa.

“Kejadian di stadion Kanjuruhan adalah tragedi besar yang menelan banyak korban jiwa. Presiden Jokowi segera bereaksi, meminta Kapolri segera mengusut tuntas kejadian ini dan Presiden meminta kejadian ini adalah yang terakhir, jangan sampai ada lagi kejadian serupa,” kata Teddy di lansir dari Beritakanal.com di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Teddy menegaskan provokasi yang terjadi di lapangan sehingga membuat jatuhnya korban jiwa, jangan sampai diprovokasi lagi diluar lapangan, peristiwa Kanjuruhan jangan dipolitisasi.

“Memanfaatkan tragedi untuk pencitraan, untuk menyalahkan dan untuk tampil bak pahlawan. Jangan jadikan tragedi ini ladang politis,” tegas Teddy yang sekaligus menjadi Juru Bicara Partai Garuda.

Menurut Teddy, pemerintah harus memastikan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan asuransi, yang dirawat agar mendapatkan perawatan yang serius dan melakukan pengusutan tuntas untuk mengetahui siapa yang melakukan provokasi sehingga terjadi kerusuhan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

“Tidak ada satupun yang menginginkan hal ini terjadi, semua orang tentu dirugikan, tapi hal ini sudah terjadi, maka pembenahan wajib dilakukan,” ujar Teddy.

Selanjutnya Teddy menyarankan kedepan harus diutamakan ketegasan aparat untuk mematikan percikan sebelum menjadi kobaran api.

“Jangan lagi takut akan teror HAM,” imbuhnya.

Lebih lanjut Teddy mengatakan jauh-jauh hari pihak kepolisian sudah meminta secara resmi untuk memajukan jadwal pertandingan dari jam 20.00 menjadi 15.30 wib.

“Terlepas dari tindakan pencegahan yang dari jauh-jauh hari telah dilakukan oleh pihak kepolisian, demi keamanan, meminta secara resmi untuk memajukan waktu pertandingan dari jadi jam 20:00 menjadi 15:30, sayangnya hal ini tidak ditanggapi oleh panitia dan tetap melaksanakan di jam 20:00,” katanya.

Sudah waktunya berbenah, Teddy kembali menegaskan aparat kepolisian sudah harus melakukan tindakan pelumpuhan, tindakan tegas terhadap pihak yang terlihat berpotensi membuat kerusuhan.

“Pelumpuhan itu tentu akan membuat sehat kompetisi, karena kompetisi sepak bola butuh keamanan dan kenyamanan,” tandasnya.

Exit mobile version