Artikel Mahasiswa

Pentingnya Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Sekolah Dasar

11
Pentingnya Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Sekolah Dasar

Reza Ramadani
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Korupsi adalah permasalahan terbesar dihadapi negara dan bangsa ini.Tindakan pidana korupsi terjadi dimulai dari korupsi yang sangat sederhana seperti,menyogok dengan sedikit uang untuk mempermudah urusan ketika sedang melakukan pengurusan administrasi di kelurahan sampai korupsi besar-besaran.Sejak 2002 hingga 2022 (Juli), total kasus korupsi yang ditangani KPK adalah 1.294 kasus dengan 1.540 tersangka. Tahun 2022 ini saja, KPK telah menangani 44 kasus baru.Dari kasus sederhana tersebut dibentuklah oleh negara berupaya untuk memberantas praktek pidana tersebut dan untuk menghilangkan memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia adalah dengan membentuk badan negara yang diberikan kewenangan luar biasa seperti komisi pemberantasan korupsi ( KPK) Mansyur, 2008.

Terbentuknya KPK yang bertujuan untuk memberantas tindak pidana korupsi dan memberikan edukasi agar tidak melakukan tindak pidana korupsi yang kecil maupun yang besar. Dalam hal ini KPK mempunyai tugas untuk memberikan pengajaran, membimbing dan mendidik siswa bersama-sama pendidik / guru melalui pengajaran yang diberikan kepada siswa. Guru yang merupakan ujung tombak dari perkembangan pengetahuan dan sikap siswa menjadi fasilitator di kelas serta siswa harus diperhatikan dan diberikan bimbingan pembelajaran yang baik, agar siswa dapat menerima informasi pembelajaran dan dapat memahami pembelajaran
yang telah dipelajari. Dalam hal ini sekolah adalah lembaga yang menyelenggarakan aktivitas belajar dan mengajar.

Dalam hal ini sekolah adalah lembaga yang menyelenggarakan aktivitas belajar dan mengajar. Pendidikan yang dilaksanakan pada Sekolah Dasar bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan agar mereka dapat mengembangkan dirinya secara baik, termasuk didalam pengetahuan antikorupsi.Pengembangan karakter dan watak siswa melalui pembentukan sikap moral serta kepribadian berasal dari proses yang cukup panjang, bertahap dan berkelanjutan secara masif dengan melakukan cara hal-hal sederhana seperti, pembiasaanpembiasaan yang sering kali dilakukan oleh siswa. Pendidikan anti korupsi harus terus diterapkan di sekolah terutama pada siswa sekolah dasar, karena tingkat Pendidikan sekolah dasar adalah tingkatan dimana masa yang sangat penting untuk menanamkan sikap, moral dan kepribadian sikap antikorupsi yang dimulai sejak dini.

Dengan dilakukannya penerapan model atau cara pembelajaran yang tepat khususnya dalam mengatasi korupsi, tentunya dimulai pada usia dini agar siswa sebagai penerus generasi bangsa dapat menyiapkan dirinya untuk menjadi pribadi yang baik sesuai ajaran agama dan Pancasila. Karena sekolah merupakan lembaga pendidikan yang ikut aktif dan bertanggungjawab dalamupaya membentuk karakter siswa dengan pribadi yang positif. Terutama disekolah dasar (SD) Nawawi, 2016.

Pendidikan antikorupsi di sekolah dasar penting karena pada usia tersebut, anak-anak masih memiliki pemikiran yang mudah dibentuk dan belum terkontaminasi oleh berbagai macam pengaruh negatif dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, pendidikan antikorupsi dapat menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini sehingga menjadi bagian dari karakter dan kepribadian mereka.

Ada beberapa alasan pentingnya implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah dasar, antara lain:

1.Mengembangkan karakter jujur dan bertanggung jawab
Pendidikan antikorupsi dapat membantu mengembangkan karakter jujur dan bertanggung jawab pada diri anak-anak. Hal ini penting karena kejujuran dan tanggung jawab merupakan salah satu nilai inti antikorupsi.
2.Meningkatkan kesadaran akan pentingnya integritas
Pendidikan antikorupsi dapat meningkatkan kesadaran anak-anak akan pentingnya integritas. Integritas merupakan salah satu nilai antikorupsi yang penting untuk ditanamkan sejak dini.
3.Membangun budaya antikorupsi
Pendidikan antikorupsi dapat membantu membangun budaya antikorupsi di masyarakat. Hal ini karena anak-anak yang telah mendapatkan pendidikan antikorupsi akan menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai antikorupsi di lingkungan sekitarnya.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan pendidikan antikorupsi di sekolah dasar:
1. Mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam pembelajaran
Nilai-nilai antikorupsi dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran mata pelajaran yang relevan, seperti pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, dan matematika.
2. Melakukan kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan antikorupsi
Kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada diri anak-anak.
3. Membentuk lingkungan sekolah yang antikorupsi
Lingkungan sekolah yang antikorupsi dapat diciptakan dengan menerapkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi.

Dengan mengimplementasikan pendidikan antikorupsi di sekolah dasar, diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi. Generasi muda inilah yang nantinya akan menjadi penerus bangsa dan menjadi agen perubahan untuk menciptakan Indonesia yang bersih dari korupsi.

Tujuan pendidikan anti korupsi berarti menyiapkan usia yang lebih muda untuk memiliki budaya kejujuran (hostile to debasement) melalui berbagai latihan di sekolah termasuk pelaksanaan administrasi berbasis sekolah, latihan pembelajaran, dan penyesuaian dengan tujuan agar setiap individu dapat menjauhinya. dari, menolak, melawan, atau mencegah semua jenis representasi yang salah dan berbagai aktivitas yang memicu penurunan nilai. pada demonstrasi kekotoran batin.

Secara khusus, instruksi memusuhi kekotoran batin bermaksud untuk:

(1) membentuk kehidupan sekolah sebagai komponen wilayah lokal melalui pembentukan iklim belajar dengan budaya kejujuran (melawan kehinaan), khususnya: asli, terlatih, cakap, berdedikasi, lugas, bebas, masuk akal, gagah berani, penuh perhatian, dan mulia (ketenangan)
(2) memupuk kemampuan hati/tenang, suara kecil mahasiswa melalui ruang emosi sebagai orang-orang yang menunjukkan kepedulian dan secara konsisten menjaga kualitas sosial sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air, dan dijunjung oleh pemahaman publik yang kokoh
(3) mendorong mentalitas, praktik, kecenderungan yang mengagumkan sesuai dengan semua kualitas inklusif dan kebiasaan ketat cara hidup negara
(4) menancapkan jiwa otoritas yang ahli dan dapat diandalkan sebagai masa depan negara; (5) menyusun administrasi secara terbuka, lugas, cakap, dan cakap (Puskurbuk, 2012).

Pendidikan antikorupsi harus ditanamkan sejak dini, karena anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan Indonesia. Berikut adalah beberapa cara untuk menanamkan pendidikan antikorupsi pada anak-anak:
1.Mulailah dari keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak-anak. Orang tua berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada anak-anak. Orang tua dapat memberikan contoh perilaku yang jujur, adil, dan bertanggung jawab. Orang tua juga dapat mengajarkan anak-anak untuk berani mengatakan tidak terhadap hal-hal yang salah.
2.Masukkan pendidikan antikorupsi dalam kurikulum sekolah
Pendidikan antikorupsi harus menjadi bagian dari kurikulum sekolah. Sekolah dapat memberikan materi pendidikan antikorupsi melalui mata pelajaran PPKN, PKn, atau mata pelajaran lainnya. Sekolah juga dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi, seperti lomba karya tulis, lomba poster, atau lomba pidato.
3.Metode bercerita
Metode bercerita merupakan metode yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada anak-anak. Orang tua atau guru dapat menceritakan kisah-kisah tentang korupsi dan akibatnya. Kisah-kisah tersebut dapat membuat anak-anak memahami bahaya korupsi dan pentingnya untuk bersikap jujur dan adil.
4.Metode bermain
Metode bermain merupakan metode yang menyenangkan bagi anak-anak. Anak-anak dapat belajar tentang pendidikan antikorupsi melalui permainan, seperti permainan peran, permainan teka-teki, atau permainan simulasi. Permainan tersebut dapat membuat anak-anak memahami konsep-konsep antikorupsi secara lebih mudah.
5.Metode diskusi
Metode diskusi merupakan metode yang efektif untuk mengajak anak-anak berpikir kritis. Anak-anak dapat berdiskusi tentang kasus-kasus korupsi yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Diskusi tersebut dapat membuat anak-anak memahami penyebab dan dampak korupsi.

Pendidikan antikorupsi harus dilakukan secara berkelanjutan. Anak-anak harus terus diingatkan tentang pentingnya bersikap jujur, adil, dan bertanggung jawab. Dengan demikian, anak-anak akan tumbuh menjadi generasi yang antikorupsi dan memiliki karakter yang baik.

Dengan diterapkan dan dikembangkan Pendidikan Antikorupsi serta menanamkan sikap kejujuran kepada siswa SD merupakan langkah awal untuk mencegah terjadinya tindakan pidana korupsi di setelah mereka besar dan bergabung di masyarakat. Agar siswa lebih mengerti tindakan baik dan buruknya hal yang dilakukan dan mengerti apa dan bagaimana bahayanya Korupsi. Mendirikan kesadaran, kejujuran, semangat belajar, dan dimulai dari diri pribadi hal ini sangat lah penting ditanamkan sedari kecil karena dengan hal sederhana seperti ini dapat rnembangun sugesti kepada kita sewaktu dewasa agar melakukan hal yang baik dan bijak.
Memberikan pelajaran atau materi pendidikan anti korupsi sedari sekolah dasar. karena hal ini dapat membantu calon penerus bangsa agar tertahan dan tertanam di dalam hatinya bahwa tindak korupsi merupakan tindakan yang salah dan keji. Sehingga ketika kelak sudah dewasa nanti dan bergabung dimasyarakat tidak melakukan tindakan Korupsi. Jika guru menanamkan sikap jujur kepada siswa sejak pertama masuk ruang sekolah, siswa dapat memahami dan mendalami sikap jujur di setiap sesuatu tindakan yang dijalaninya kelak sudah dewasa.

Exit mobile version