Opini

Pentingnya Menjaga Defisit APBN dalam Batas 3% untuk Stabilitas Ekonomi

24
Pentingnya Menjaga Defisit APBN dalam Batas 3% untuk Stabilitas Ekonomi
M. Ainul Yaqin Ahsan Pengamat Politik asal Lamongan Jawa Timur (Dok: Istimewa)

Meningkatkan Efisiensi Penggunaan APBN

Untuk mengatasi berbagai tantangan ini, pemerintah perlu fokus pada penggunaan APBN yang efisien dan produktif. Pengeluaran harus difokuskan pada program-program yang memberikan dampak positif jangka panjang, seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pengeluaran untuk sektor-sektor ini dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah daerah juga harus mempercepat belanja mereka untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. APBD yang tidak terserap dengan baik dapat menyebabkan perlambatan ekonomi dan mengurangi dampak positif dari kebijakan fiskal. Pemerintah pusat perlu mendorong pemerintah daerah untuk mempercepat belanja dan memastikan bahwa pengeluaran tersebut berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Selain itu, harmonisasi kebijakan antar kementerian juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi penggunaan APBN. Kebijakan yang tidak sejalan antar kementerian dapat menyebabkan kebingungan di kalangan dunia usaha dan investor, serta menghambat pelaksanaan program-program pembangunan. Koordinasi yang baik antara kementerian dan lembaga pemerintah lainnya sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.

Menjaga defisit APBN di bawah batas 3% adalah langkah penting dalam menjaga stabilitas fiskal dan ekonomi Indonesia. Dengan pengelolaan utang yang bijak, transparansi dalam pengelolaan fiskal, dan fokus pada penggunaan APBN yang efisien, Indonesia dapat menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik dengan lebih baik. Dengan demikian, negara ini dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

Exit mobile version