Tangerang Selatan – Ketersediaan jumlah transportasi angkutan umum di Kota Tangerang Selatan diakui masih belum ideal.
Hal tersebut dikatakan oleh Wakil WaliKota Tangsel Pilar Saga Ichsan beberapa hari lalu saat menghadiri kegiatan Lomba mural yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan bersama dengan Tangsel Creative City Art (TCCA).
Pilar mengatakan sampai saat ini untuk ketersediaan angkutan umum, kami terus berupaya memaksimalkan jumlah transportasi publik di Tangerang Selatan.
“Memang kalau dari ideal, masih belum ideal. Tetapi kami punya kajian terbaru terkait transportasi publik, trayek-trayek terbaru yang akan kami tawarkan bersama organda dan para pihak swasta untuk mau investasi di transportasi publik,” ungkap Pilar, dikutip Selasa, (28/11/2023).
Pilar menyampaikan mudah-mudahan setelah tahun politik, proyek strategis nasional terkait LRT MRT bisa dilanjutkan lagi oleh pusat untuk masuk ke Tangsel yaitu dr lebak bulus ke Pondok Cabe. Kemudian fase kedua dari Pondok Cabe sampai Rawa Buntu lalu Rawa Buntu ke Bandara Soekarno Hatta.
Perihal apakah ada yang mesti di evaluasi, alhamdulillah Dishub Tangsel sudah buat kajian yang akan diusulkan ke Menteri Perhubungan. Kajian dulu,” terang Pilar.
“Karna tak mungkin buat transportasi publik tanpa kajian, takutnya nanti tak sesuai sasaran,” jelas Pilar.
Kemudian kata Pilar, mulai tahun ini kan sudah ada bus sekolah untuk anak-anak ke sekolah. Dalam catatan kami memang ada kemacetan lalin di pagi dan sore sumbangsihnya 60 dari pelajar yang mau otw dan pulang sekolah. Makanya kami lakukan bantuan transportasi publik bagi anak sekolah alhamdulillah hasilnya bagus.
“Akan tetapi, saya juga ngobrol dengan Dishub bahwa tak mungkin semua transportasi publik digratiskan. Kasihan para pelaku tranportasi publik. Kami kan harus kolaborasi dengan mereka supaya mereka juga bisa hidup. Ada angkot, taksi, ojol,” ungkap Pilar.
Pilar menjelaskan kedepannya kami juga mau benahi angkutan umum sehingga nyaman layak aman dan tepat waktu.
Untuk kajian yang diberikan ke kementerian Perhubungan sendiri ada 30 trayek yang akan koneksi ke Tangsel bahkan sampai batas Kota. Itu kami usulkan. Ada pun bus besar, bus kecil tergantung ruas jalannya. Apakah nasional Provinsi Kota atau tingkat Kelurahan. Kalau Kelurahan pasti minibus,” tambahnya.
Kalau dilihat sekarang masih ada angkot kurang nyaman dan harus dibenahi, saya juga ngobrol dengan organda, dan mereka siap mendukung tranportasi publik,” tutup Pilar.
Laporan: STW