Tutup Iklan
Daerah

Tsunami Ancam Lima Kecamatan Di Lumajang, Rilis BMKG Tinggi Gelombang 16 Meter

31
×

Tsunami Ancam Lima Kecamatan Di Lumajang, Rilis BMKG Tinggi Gelombang 16 Meter

Sebarkan artikel ini
Tsunami Ancam Lima Kecamatan Di Lumajang, Rilis BMKG Tinggi Gelombang 16 Meter

LUMAJANG, Beritaraya.id – Pemerintah Kabupaten Lumajang Jawa Timur terus melakukan peningkatan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat pesisir pantai selatan, mengingat potensi ancaman bencana stunami dapat membahayakan warga di 7 desa yang tersebar di 5 kecamatan.

Kalaksa BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyampaikan dengan adanya Desa Tangguh Bencana (Destana) yang terus dilakukan peningkatan SDM seperti simulasi dan menginvestigasi dampaknya, dengan harapan memperkecil resiko.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Dari hasil analisisa rilis BMKG dari 7 desa yang terbentang di 72 Km pesisir pantai selatan lautan Hindia, bila ada gempa getaran besar dan berpotensi terjadi tsunami berdasarkan pemetaan yang kita terima dengan ketinggian air 13 meter sampai dengan 16 meter, istimasi kedatangan sampai ke daerah pemukiman warga yang berpotensi terdampak 23 menit sampai 26 menit.

“Bila ada gempa getaran besar dan berpotensi terjadi tsunami berdasarkan pemetaan yang kita terima dengan ketinggian air 13 meter sampai dengan 16 meter, istimasi kedatangan sampai ke daerah yang berpotensi terdampak 23 menit sampai 26 menitan”, kata Patria sambil menjelaskan dari peta bencana ancaman tsunami yang dipampang di kantornya”, Selasa (25/07/2023).

Sementara ini hasil rembuk yang dilakukan dengan masyarakat yang terlibat relawan bencana tersebut sudah menentukan titik evaluasi, selain itu juga adanya papan rambu arah evakuasi. Alat peringatan dini tsunami telah dipasang sebagai sebagai kesiapsiagaan.

“Titik aman evakuasi dari hasil kontijensi yang dilakukan sejuah ini dapat menjadi ketangguhan menghadapi ancaman tsunami”, ucap Patria dengan nada tegas.

Sementara untuk penguatan di masing-masing desa pesisir hampir tiap tahun dilakukan evaluasi dengan adanya sosialisasi maupun lomba yang dilakukan oleh BPBD Provinsi Jawa Timur.

“Kami akan terus menyampaikan kepada masyarakat untuk senantiasa membaca situasi alam sebagai kearifan lokal, selain itu BPBD Provinsi hampir setiap tahun melakukan sosialisasi dan lomba Destana untuk melihat kemampuan masyarakat”, pungkasnya. (Efm).