Tutup Iklan
Berita

Walikota Tangsel Larang Keras ASN Berpolitik, Sigit Sungkono : Ibarat Menepuk Air Didulang Terpercik Muka Sendiri

124
×

Walikota Tangsel Larang Keras ASN Berpolitik, Sigit Sungkono : Ibarat Menepuk Air Didulang Terpercik Muka Sendiri

Sebarkan artikel ini

TANGERANG SELATAN – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie melarang keras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut serta dalam politik praktis pada pemilihan umum (Pemilu) serentak yang digelar pada tahun 2024 mendatang.

“Netralitas merupakan bagian penting dalam tahapan pemilu, terutama dalam menjaga integritas dan netralitas ASN,” Ucap Walikota dalam sambutannya pada acara Bawaslu yang menghadirkan Camat, Lurah, dan perwakilan OPD dalam acara sosialisasi mengenai netralitas ASN tersebut.

Berita Ini Di Sponsorin Oleh :
Scroll Ke Bawah Untuk Lihat Konten

Sigit Sungkono, Walikota Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Tangerang Selatan mengatakan bahwa  pernyataan Benyamin ibarat pepatah yang mengatakan Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri

Salah satu contohnya adalah Baru baru ini dan juga viral di media sosial pada kegiatan pembukaan peresmian taman baca (TMB) di Rawabuntu, Serpong Tangsel terpampang spanduk Airin Rachmi Diany yang digadang – gadangkan sebagai Bacalon Gubernur Banten dengan disandingkan Walikota Tangsel bersama jajaran eksekutif Tangerang Selatan.

Sigit menambahkan bahwa pernyataan, Walikota itu juga merupakan sebuah kamuflase dan retorika semata karena ada dibalik itu semua ada kepentingan dan demi mempertahankan jabatannya digaris kekuasaan mulai tingkatan honorer sampai kepala dinas.

“Artinya gini bahwa asn tidak boleh berpolitik itu hanya sekedar kamuflase, nyatanya kekuasaan yang terjadi hari ini ada peran politik praktis dari asn mulai dari honorer sampai kepala dinas,” Ucap walikota lira kepada wartawan Beritaraya, Rabu (09/11/2022)

Lanjutnya, Sigit menyatakan pucuk birokrasi tertinggi kekuasaan dibawah sekretaris daerah (setda) diluar haluan atau berpolitik diluar kekuasaan mereka akan menjadi korban politik.

“Ya asn menjadi korbaan politik, saat dia tidak sejalan dengan kekuasaan itu temuan saya tuh, maka kemudian, ini sudah sering terjadi bahwa politisasi aparat birokrasi di Tangsel sudah merajarela,” Ungkapnya.

Sambungnya, Ucap Sigit memberikan solusi, Pertahanan tidak boleh memberikan beban kepada seluruh birokrat untuk berpolitik.

“Apa kemudian walikota sanggup menyatakan bahwa, hai camat, hay kepala dinas, hai lurah jangan pilih aku karena jabatan, tapi pilih aku karena program tangerang selatan,” Tutupnya. (ILY | RED)